Stikes Wira Husada Yogyakarta
jl.babar sari,tambak bayan,glendongan
Disini Saya Publikasikan
Semua Materi Semester V
Sebelum UTS ( ujian setengah semester )
4. sistem integumen
7. praktek Klinik koprehenshif II
Gejala(anamnesa)
|
Infark
|
Perdarahan
|
Permulaan
Waktu
Peringatan
Nyeri Kepala
Kejang
Kesadaran menurun
|
Sub akut
Bangun pagi
+ 50% TIA
-
-
Kadang sedikit
|
Sangat akut
Lagi aktifitas
-
+
++
+++
|
Gejala Objektif
Koma
Kaku kuduk
Kernig
pupil edema
Perdarahan Retina
Pemeriksaan Laboratorium
Darah pada LP
X foto Skedel
Angiografi
CT Scan.
|
Infark
+/-
-
-
-
-
-
+
Oklusi, stenosis
Densitas berkurang
|
Perdarahan
++
++
+
+
+
+
Kemungkinan pergeseran glandula pineal
Aneurisma
AVM. massa intra hemisfer/vasospasme.
Massa intrakranial densitas bertambah.
|
Gejala
|
PIS
|
PSA
|
Timbulnya
Nyeri Kepala
Kesadaran
Kejang
Tanda rangsangan Meningeal.
Hemiparese
Gangguan saraf otak
|
Dalam 1 jam
Hebat
Menurun
Umum
+/-
++
+
|
1-2 menit
Sangat hebat
Menurun sementara
Sering fokal
+++
+/-
+++
|
NO
DX
|
DIAGNOSA
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
1
|
Perfusi jaringan tidak efektif: cedera b.d gangguan sirkulasi darah ke otak
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan …… jam diharapkan perfusi jaringan efektif dg KH:
· Perfusi jaringan cerebral: Fungsi neurology meningkat,TIK dbn, Kelemahan berkurang
· Status neurology:Kesadaran meningkat,Fungsi motorik meningkat, Fungsi persepsi sensorik meningkat.,Komunikasi kognitif meningkat, Tanda vital stabil
|
Peningkatan perfusi serebral
· Kaji kesadaran klien
· Monitor status respirasi
· Kolaborasi obat-obatan untuk memepertahankan status hemodinamik.
· Monitor laboratorium utk status oksigenasi: AGD
Monitor neurology
· Monitor pupil: gerakan, kesimetrisan, reaksi pupil
· Monitor kesadaran,orientasi, GCS dan status memori.
· Ukur vital sign
· Kaji peningkatan kemampuan motorik, persepsi sensorik ( respon babinski)
· kaji tanda-tanda keadekuatan perfusi jaringan cerebral
· Hindari aktivitas yg dapat meningkatkan TIK
· Laporkan pada dokter ttg perubahan kondisi klien
|
2
|
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan b.d faktor biologis
|
Setelah dilakukan askep .. jam terjadi peningkatan status nutrisi dg KH:
· Mengkonsumsi nutrisi yang adekuat.
· Identifikasi kebutuhan nutrisi.
· Bebas dari tanda malnutrisi.
|
Managemen nutrisi
· Kaji pola makan klien
· Kaji kebiasaan makan klien dan makanan kesukaannya
· Anjurkan pada keluarga untuk meningkatkan intake nutrisi dan cairan
· kelaborasi dengan ahli gizi tentang kebutuhan kalori dan tipe makanan yang dibutuhkan
· tingkatkan intake protein, zat besi dan vit c
· monitor intake nutrisi dan kalori
· Monitor pemberian masukan cairan lewat parenteral.
Nutritional terapi
§ kaji kebutuhan untuk pemasangan NGT
§ berikan makanan melalui NGT k/p
§ berikan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk mendukung makan
§ monitor penurunan dan peningkatan BB
§ monitor intake kalori dan gizi
|
3
|
Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler, kerusakan persepsi sensori, penurunan kekuatan otot.
|
Setelah dilakukan Askep …. jam diharapkan terjadi peningkatan mobilisasi, dengan criteria:
Level mobilitas:
· Peningkatan fungsi dan kekuatan otot
· ROM aktif / pasif meningkat
· Perubahan pposisi adekuat.
· Fungsi motorik meningkat.
· ADL optimal
|
Latihan : gerakan sendi (ROM)
· Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas fisik
· Jelaskan kepada klien dan keluarga manfaat latihan
· Kolaborasi dg fisioterapi utk program latihan
· Kaji lokasi nyeri/ ketidaknyamanan selama latihan
· Jaga keamanan klien
· Bantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi pasif manpun aktif.
· Beri reinforcement ppositif setipa kemajuan
Terapi latihan : kontrol otot
· Kaji kesiapan klien utk melakukan latihan
· Evaluasi fungsi sensorik
· Berikan privacy klien saat latihan
· kaji dan catat kemampuan klien utk keempat ekstremitas, ukur vital sign sebelum dan sesudah latihan
· Kolaborasi dengan fisioterapi
· Beri reinforcement ppositif setipa kemajuan
|
4
|
Kerusakan komunikasi verbal b.d penurunan sirkulasi ke otak.
|
Setelah dilakukan askep …. jam, kemamapuan komunitas verbal meningkat,dg criteria:
Kemampuan komunikasi:
· Penggunaan isyarat
· nonverbal
· Penggunaan bahasa tulisan, gambar
· Peningkatan bahasa lisan
Komunikasi : kemampuan penerimaan.
· Kemampuan interprestasi meningkat
|
Mendengar aktif:
· Kaji kemampuan berkomunikasi
· Jelaskan tujuan interaksi
· Perhatikan tanda nonverbal klien
· Klarifikasi pesan bertanya dan feedback.
· Hindari barrier/ halangan komunikasi
Peningkatan komunikasi: Defisit bicara
· Libatkan keluarga utk memahami pesan klien
· Sediakan petunjuk sederhana
· Perhatikan bicara klien dg cermat
· Gunakan kata sederhana dan pendek
· Berdiri di depan klien saat bicara, gunakan isyarat tangan.
· Beri reinforcement positif
· Dorong keluarga utk selalu mengajak komunikasi denga klien
|
5
|
Sindrom defisit self-care: b.d kelemahan, gangguan neuromuskuler, kerusakan mobilitas fisik
|
Setelah dilakukan askep … jam, self-care optimal dg kriteria :
· Mandi teratur.
· Kebersihan badan terjaga
· kebutuhan sehari-hari (ADL) terpenuhi
|
Self-care assistant.
· Kaji kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari
· Sediakan kebutuhan yang diperlukan untuk ADL
· Bantu ADL sampai mampu mandiri.
· Latih klien untuk mandiri jika memungkinkan.
· Anjurkan, latih dan libatkan keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhan klien sehari-hari
· Berikan reinforcement positif atas usaha yang telah dilakukan klien.
|
6
|
Risiko infeksi b.d imunitas tubuh primer menurun, prosedur invasif
|
Setelah dilakukan askep … jam tidak terdapatfaktor risiko infeksi pada klien dengan KH:
· Tidak ada tanda-tanda infeksi
· status imune klien adekuat
· V/S dbn,
· AL dbn
|
Konrol infeksi :
· Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.
· Pertahankan teknik isolasi.
· Batasi pengunjung bila perlu.
· Intruksikan kepada keluarga untuk mencuci tangan saat kontak dan sesudahnya.
· Gunakan sabun anti miroba untuk mencuci tangan.
· Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
· Gunakan baju dan sarung tangan sebagai alat pelindung.
· Pertahankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat.
· Lakukan dresing infus, DC setiap hari.
· Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
· berikan antibiotik sesuai program.
Proteksi terhadap infeksi
· Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
· Monitor hitung granulosit dan WBC.
· Pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan.
· Pertahankan teknik isolasi bila perlu.
· Inspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap kemerahan, panas.
· Dorong istirahat yang cukup.
· Monitor perubahan tingkat energi.
· Dorong peningkatan mobilitas dan latihan.
· Instruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai program.
· Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala infeksi.
· Laporkan kecurigaan infeksi.
|
7
|
Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit dan perawatannya b/d kurang paparan dan keterbatasan kognitif
|
Setelah dilakukan askep … jam pengetahuan keluarga klien meningkat dg KH:
· Keluarga menjelaskan tentang penyakit, perlunya pengobatan dan memahami perawatan
· Keluarga kooperativedan mau kerjasama saat dilakukan tindakan
|
Mengajarkan proses penyakit
· Kaji pengetahuan keluarga tentang proses penyakit
· Jelaskan tentang patofisiologi penyakit dan tanda gejala penyakit
· Beri gambaran tentaang tanda gejala penyakit kalau memungkinkan
· Identifikasi penyebab penyakit
· Berikan informasi pada keluarga tentang keadaan pasien, komplikasi penyakit.
· Diskusikan tentang pilihan therapy pada keluarga dan rasional therapy yang diberikan.
· Berikan dukungan pada keluarga untuk memilih atau mendapatkan pengobatan lain yang lebih baik.
· Jelaskan pada keluarga tentang persiapan / tindakan yang akan dilakukan
|
8
|
Gangguan eliminasi BAB berhubungan dengan imobil
|
Setelah dilakukan askep .. jam pasien tdk mengalami konstipasi dg KH:
· Pasien mampu BAB lembek tanpa kesulitan
|
Konstipation atau impaction management
· Monitor tanda dan gejala konstipasi
· Monitor pergerakan usus, frekuensi, konsistensi
· Identifikasi diet penyebab konstipasi
· Anjurkan pada pasien untuk makan buah-buahan dan makanan berserat tinggi
· Mobilisasi bertahab
· Anjurkan pasien u/ meningkatkan intake makanan dan cairan
· Evaluasi intake makanan dan minuman
· Kolaborasi medis u/ pemberian laksan kalau perlu
|
9
|
Gangguan menelan berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler otot menelan
|
sete lah dilakukan askep ... jam status menelan pasien dapat berfungsi
|
Mewasdai aspirasi
· monitor tingkat kesadaran
· monitor status paru-paru
· monitor jalan nafas
· posisikan 30-400
· berikan makan / NGT jika memungkinkan
· hindari memberikan makan peroral jika terjadi penurunan kesadaran
· siapkan peralatan suksion k/p
· tawarkan makanan atau cairan yang dapat dibentuk menjadi bolus sebelum ditelan
· potong makanan kecil-kecil
· gerus obat sebelum diberikan
· atur posisi kepala 30-450 setelah makan
Terapi menelan
· Kolaborasi dengan tim dalam merencanakan rehabilitasi klien
· Berikan privasi
· Hindari menggunakan sedotan minum
· Instruksikan klien membuka dan menutup mulut untuk persiapan memasukkan makanan
· Monitor tanda dan gejala aspirasi
· Ajarkan klien dan keluarga cara memberikan makanan
· Monitor BB
· Berikan perawatan mulut
· Monitor hidrasi tubuh
· Bantu untuk mempertahankan intake kalori dan cairan
· Cek mulut adakah sisa makanan
· Berikan makanan yang lunak.
|
10
|
Risiko trauma/injuri berhubungan dengan penurunan kesadaran
|
Setelah dilakukan askep … jam terjadi peningkatan Status keselamatan Injuri fisik Dg KH :
· Klien dalam posisi yang aman dan bebas dari injuri
· Klien tidak jatuh
|
Manajemen kejang
· monitor posisi tidur klien
· Pertahankan kepatenan jalan nafas
· Beri oksigen
· Monitor status neurologi
· Monitor vital sign
· Catat lama dan karakteristik kejang (posisi tubuh, aktifitas motorik, prosesi kejang)
· Kelola medikasi sesuai order
Manajemen lingkungan
· Identifikasi kebutuhan keamanan klien
· Jauhkan benda yang membahayakan klien
· pasang bed plang
· Sediakan ruang khusus
· Berikan lingkungan tenang
· Batasi pengunjung
· Anjurkan pada keluarga untuk menunggu/berada dekat klien
|